Berita

Rakor Pengendalian Inflasi, Upaya Pemprov Babel Kendalikan Inflasi

PANGKALPINANG - Meski inflasi Bangka Belitung terendah di Indonesia, namun Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Safrizal ZA tetap berupaya mengendalikan laju inflasi tetap stabil. Salah satunya melalui Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dalam rangka Membahas Langkah Kongkret Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2024 bersama Kemendagri secara virtual, melalui aplikasi zoom, di Ruang Vidcon Kantor Gubernur, Senin (5/2/24).

"Update angka inflasi month to month Bangka Belitung masih terkendali (0,13%). Bulan Januari kita terendah inflasi secara year on year (1,21%) dibandingkan dengan tahun 2022 senilai 3,86%. Jadi kita terkoreksi lebih dari 100%. Sementara month to month kita dari bulan November 3,8%, bulan Desember turun jadi 2,65%, kemudian turun jadi 1,21%. Terus terkoreksi," papar Pj Gubernur Safrizal.

Faktornya antara lain, komoditi ready stock, dan sebagian program komoditi yang panen tahun ini. Pada tahun 2023, pengaruh inflasi oleh perhubungan udara nomor dua tertinggi. Karena saat ini ada tambahan empat pesawat dan tambahan satu lagi pada bulan Maret, sehingga masalah ini terkoreksi. 

Sedangkan komoditi yang menimbulkan inflasi year on year pada tahun 2024 andilnya dari beras (0,82%), Sigaret Kretek Mesin (SKM) (0,29%) karena adanya ketentuan naik cukai 10%, serta sawi hijau (0,26%). 

Sementara bahan lain disampaikannya terdeflasi dan komoditi terjaga. Pengaruh cuaca belum terlalu signifikan terhadap pertanian. Terdapat faktor deflasi dari timah yang membantu kestabilan penanganan inflasi di Bangka Belitung.

Perbandingan pada Januari, angkutan udara dan cabai tidak lagi jadi penyumbang inflasi di Babel. Kenaikan sigaret di bulan Januari paralel dengan kenaikan cukai rokok. Sedangkan komoditi beras di Bangka Belitung masih jadi tantangan dalam pengendalian inflasi ke depan.

Berdasarkan data, ada empat daerah survei sebagai kabupaten/kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang masuk perhitungan inflasi menurut Badan Pusat Statistik, yaitu Pangkalpinang, Kabupaten Belitung Timur (Manggar), Tanjung Pandan, dan Kabupaten Bangka Barat (Mentok), yang sebelumnya pada tahun 2023 hanya dua Kabupaten/Kota IHK yaitu, Tanjung Pandan dan Pangkalpinang. 

"Semakin banyak daerah sampel, menjustifikasi bahwa angka itu adalah angka Bangka Belitung," pungkas Pj. Gubernur Safrizal.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ahmad Yani, yang juga Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan, mengungkapkan langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai upaya penanganan inflasi Bangka Belitung ke depan.

"Kita perlu menjaga stabilitas stok pangan, terutama pada komoditi penyumbang inflasi. Selain itu, kita juga harus menjaga stabilitas purchasing power (daya beli) masyarakat, agar pertumbuhan ekonomi di Bangka Belitung terus terjaga," ungkapnya.

Turut hadir dalam rakor,  Plt. Inspektur, Kepala Bappeda, Kepala Bakuda, Kepala DPKP, Kepala Dinas Perindag, Kepala DinsosPMD, Kepala Dishub, Kepala Dinas ESDM, dan Kepala Dinas PUPRPRKP.

Sumber: 
Biro Umum
Penulis: 
Dini
Fotografer: 
Dini
Bidang Informasi: 
Biro Umum